NukUKI

Senin, 23 Maret 2015

Gambar Reaksi Nuklir (https://evanputra.files.wordpress.com/2012/12/reaksi-nuklir.jpg)

Seiring majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mengenal ilmu nuklir. Nuklir adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang inti atom. Interaksi dalam inti atom dapat menghasilkan dampak yang luar biasa. Disamping itu, nuklir mempunyai dampak negatif yang tak kalah berbahaya. Nuklir dapat dimanfaatkan manusia dalam mencapai kebutuhan pada berbagai bidang kehidupan. Di Indonesia, nuklir telah merambah ke berbagai bidang kehidupan di Indonesia,antara lain politik, sosial, energi, sains-teknologi dan lingkungan.
            Dalam dunia politik, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa peran pemerintah sebagai regulator bidang energi di republik ini sangat signifikan. Karena sesuai instruksi dari International Atomic Energy Agency (IAEA), jika suatu negara akan membangun sebuah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) harus mendapat persetujuan dari kepala negara,dalam hal ini di Indonesia adalah presiden Republik Indonesia. Jika presiden Indonesia menyetujui pembangunan PLTN maka PLTN juga siap dibangun. Pemerintah Indonesia  juga diharapkan mendukung pengembangan teknologi nuklir untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Dukungan pemerintah dapat menggairahkan semangat untuk berinovasi berbasis iptek nuklir untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
            Dalam bidang sosial, masyarakat Indonesia banyak yang mengenal nuklir dengan istilah bom nuklir,  Chernobhyl ,Fukushima,  radioaktif, radiasinya bisa merugikan dan istilah menakutkan lainnya. Ini adalah hal yang lumrah dan memang dimiliki oleh teknologi nuklir itu sendiri. Namun, mindset masyarakat Indonesia yang memandang nuklir dengan pandangan tersebut dapat diluruskan menjadi pandangan “Kesejahteraan Indonesia Raya”. Salah satu caranya adalah dengan sosialisasi dan pendekatan langsung kepada masyarakat tentang teknologi nuklir dengan segala kekurangannya mempunyai dampak positif untuk membangun bangsa Indonesia dalam mencapai kesejahteraanya.
Dalam bidang sains dan teknologi, nuklir sendiri telah memberikan sumbangsih tersendiri dalam berbagai bidang kehidupan seperti renograf untuk mendeteksi penyakit ginjal di dalam tubuh manusia. Indonesia melalui Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) telah melakukan banyak riset nuklir untuk kesejahteraan rakyat. Hasilnya pun tak mengecewakan dan dapat memberikan alternatif pada berbagai bidang kehidupan, antara lain: bidang pertanian, peternakan, kesehatan dan pangan. Contohnya, padi Sidenuk hasil riset PAIR-BATAN. Padi ini rasanya pulen, umurnya relatif pendek dan tahan terhadap hama. Hasil produksinya bisa mencapai 9 ton padi per hektar.  Selain itu, radioisotop produksi dari PT.Batan Teknologi dengan metode pengayaan uranium tingkat rendah sudah mendapat pengakuan dunia dari PBB. Namun dalam perjalananannya, PT. Batan Teknologi saat ini tidak beroperasi lagi. Dua contoh ini adalah bukti prestasi iptek nuklir di Indonesia.  Sinergi antara sains dan teknologi yang beracuan dengan nuklir akan menghasilkan suatu hasil yang baik dan hebat jika itu menguntungkan serta tepat guna. Oleh karena itu, di Indonesia harus dikembangkan lagi penguasaan iptek nuklir demi meningkatkan tingkat penguasaan ilmu pengetahuan nuklir kita dan mengejar ketertinggalan dari negara lain. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan riset tentang nuklir oleh bangsa Indonesia yang tentunya juga dibutuhkan Indonesia, antara lain dalam bidang pertanian, peternakan, kesehatan, pangan dan sebagainya.
Dalam bidang energi, jika energi nuklir ini nantinya digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) tentunya ini dapat membantu mengurangi krisis listrik yang sedang melanda Indonesia. Sesuai dengan dokumen resmi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam dokumen Kebijakan Energi Nasional (KEN) 2003-2020, Blueprint Pengelolaan Energi Nasional (PEN) 2005-2025 dan Rencana Umum Ketenagalistrikan (RUKN) 2005-2025, disebutkan bahwa nuklir termasuk dalam sumber energi baru terbarukan yang bisa dimanfaatkan untuk bidang energi. Nuklir bisa menjadi alternatif energi dari bahan bakar fosil yang saat ini diandalkan Indonesia seperti minyak bumi, gas alam dan batubara. Ini tentu bisa menjadi langkah diversifikasi energi oleh Indonesia. Dengan adanya diversifikasi energi ini dapat menjadikan Indonesia sebagai negara yang tidak hanya mengandalkan satu atau dua sumber energi saja. Namun, ini dapat menjadi bukti bahwa Indonesia sudah bisa mandiri dengan memanfaatkan berbagai sumber energi yang terdapat di Indonesia. Energi listrik yang dihasilkan dari PLTN dapat mencapai 1 gigawatt (1 GW) dengan efisiensi 75% hanya memerlukan 33 ton bundel bahan bakar uranium. Hal ini setara dengan 2.100.000 ton batubara, 10.000.000 barel minyak bakar , 64.000.000.000 kaki kubik gas alam dan 25.000 hektar luas tanah untuk PLTS. Mengacu pada hal ini, tentu PLTN lebih efisien dibandingkan dengan pembangkit listrik lainnya dan dapat mendukung program listrik 35 ribu megawatt yang dicanangkan oleh pemerintah sekarang ini. Listrik yang dijual dari PLTN harganya relatif murah daripada listrik dari PLTU. Gas buang dari PLTN bersifat ramah lingkungan karena hanya membuang molekul uap air ke udara. Dengan segala kelebihannya, PLTN mempunyai dampak negatif pula. Yang paling ditakutkan adalah radiasi yang keluar dari PLTN jika reaktor nuklirnya bocor. Radiasi dengan dosis tinggi dari reaktor nuklir yang bocor dapat menyebabkan mutasi pada sel tubuh manusia dan dapat merusak lingkungan. Untuk mengatasi hal ini, mutlak segala prosedur keselamatan dari PLTN harus dipatuhi dan disakralkan.
Dalam bidang lingkungan, nuklir dapat diaplikasikan dalam proses analisis pencemaran lingkungan yang terjadi di darat, air dan udara. Teknik yang digunakan adalah analisis aktivasi neutron (AAN) dan analisis aktivasi neutron cepat (AANC). Dengan menggunakan metode ini, peneliti dapat menganalisis pencemaran yang terjadi di lingkungan. Limbah dari PLTN termasuk kategori limbah B3. Hal ini dapat merusak lingkungan jika limbah PLTN dibuang sembarangan ke lingkungan. Untuk mengantisipasinya adalah limbah PLTN harus disimpan dan dikelola dengan baik sesuai prosedurnya. BATAN sendiri sudah menguasai teknologi pengelolaan limbah radioaktif dan limbah B3 melalui Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR-BATAN). Saat ini tengah dikembangkan teknologi pengolahan limbah radioaktif oleh PTLR. Ini tentu dapat menjadi batu loncatan dalam rangka penguasaan iptek nuklir oleh bangsa Indonesia serta dapat menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan atau pencemaran lingkungan di Indonesia.
Nuklir memang bermanfaat di segala bidang kehidupan bagi bangsa Indonesia. Dengan segala kelebihannya, nuklir juga mempunyai dampak negatif. Oleh karena itu, dalam pengembangan nuklir harus memenuhi dan mematuhi prosedur dalam penggunaan teknologi nuklir. Nuklir dapat dianalogikan seperti filosofi api, akan bermanfaat jika dikendalikan, sebaliknya akan merugikan jika tidak terkendali. Nuklir hanyalah salah satu dari banyak pilihan sumber energi di Indonesia. Kita tidak boleh memaksa rakyat Indonesia untuk memilih menggunakan iptek nuklir. Sampaikan apa adanya tentang nuklir dan biarkan rakyat Indonesia memilih. Dukung penggunaan dan pengembangan nuklir untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.













DAFTAR PUSTAKA

Wardana, Wisnu Arya.2007.Teknologi Nuklir Proteksi Radiasi dan Aplikasinya.Yogyakarta:Andi Offset.
http://www.litbang.pertanian.go.id/varietas/one/788/ (diakses pada tanggal 9 Februari 2015)
http://psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/blueprint_PEN.pdf (diakses pada tanggal 12 Februari 2015)
https://evanputra.files.wordpress.com/2012/12/reaksi-nuklir.jpg 


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.