Ternyata, sudah menginjak 14 tahun Fali menempuh
pendidikan formal. Julukan siswa pun melekat kepadanya. SMA Sirius adalah
tempat belajar sebagai siswa baginya. Fali mengambil konsentrasi ilmu peralaman
karena suka dengan astrofisika. Karena suka astrofisika, ia sering membaca
paten tentang galaksi dan gugusan lainnya. Ujian negara saat itu membayanginya.
Namun, dengan gaya belajar yang santai tapi serius bisa membuatnya lebih rileks
karena dukungan orang tua, saudara, teman, sahabat dan berdo’a kepada Allah
swt.
Selama SMA dia melakukan penelitian dengan kedua partner
kentelnya, Icul dan Adit. Mereka meneliti dampak pergerakan UFO bagi pemahaman anak-anak
mengenai orbital planet di galaksi bimasakti. Hasilnya, mereka menyabet salah satu unsur
transisi dan terletak pada kanan deret volta, Ag. Karena Ag mempunyai biloks positif, maka
biloks positif tersebut bereaksi dengan pikiran negatif dalam diri Fali
sehingga hasil reaksi tersebut membuat semangat Fali dalam menempuh ujian
negara dan ke jenjang universitas menjadi membara bagaikan panas yang dihasilkan
oleh reaksi fusi Hidrogen . Oh iya, karena sebentar lagi melepas status sebagai
siswa, Fali mulai memikirkan naik ke jenjang berikutnya dan melewati ujian
negara.
Fali bercita-cita membangun negaranya dengan konstribusi
ilmunya. Ia berpikir dengan disiplin ilmu apa yang akan dia konstribusikan
untuk negara yang dicintainya. Terlintas pikiran menjadi ahli ngambil minyak, ahli
konstruksi berat, ahli menyuntik dan membantu orang sakit, menertibkan
pelanggar orbital UFO dan menjaga kedaulatan negara. Ah, baginya disiplin ilmu
tersebut bukanlah menjadi passionnya. Konsultasi kepada ayahanda dan ibunda
tercinta dilakukannya. Alhasil kedua orang tua yang dicintainya tersebut
meng”iya”kan dilmu apa saja yang akan ditempuhnya. Namun, beliau mengecualikan
untuk tidak mengambil ilmu aturan dunia. Fali sendiri ingin beda sendiri dengan
kedua orang tuanya yang notabene
adalah ahli dalam urusan moneter negaranya.
Dalam masuk perguruan tinggi milik negara di negaranya,
ada berbagai macam jalur. Salah satunya lewat jalur revolusi bulan terhadap
bumi. Hasil nilainya langsung di masukkan dan menunggu pengumuman terintegrasi.
Fali semangat mengikuti jalur ini dan dengan berdoa kepada Allah swt serta
restu orang tua dan teman lainnya, ia mantap memilih ilmu tanah karena ingin
memajukan kualitas pertanahan negaranya di Universitas Cesium. Lanjut belajar
ujian negara, mengerjakan ujian negara dan liburan lah ya. Eh, sebelum ujian
ternyata Fali browsing mengenai
Institut Cobalt milik Molycow. Molycow adalah basis penelitian atom di
negaranya. Ia tertarik medan magnet yang kuat oleh semangat belajar dari
tokamak Institut Cobalt dan ingin belajar pengaplikasian atom. Baginya, ilmu
tanah merupakan passion terkuatnya untuk menerangi seluruh negaranya di malam
hari dan memperkuat devisa negaranya, jadi konstribusi ilmu dia akan diterapkan
dalam bidang tersebut. Ilmu atom hanya sampingan, dia mengambil konsentrasi
Kimia Atom meskipun dia suka dengan astrofisika namun tetap nekat karena tidak
direstui orang tuanya. Mendaftar lalu pengumuman dan akhirnya lolos dan daftar
ulang. Itu sebelum ujian negara. Saat ujian negara jadi lebih santai dan
akhirnya lulus juga.
Setelah lulus ya, tinggal menunggu pengumuman jalur
revolusi bulan terhadap bumi. Ia mengharapkan lolos di ilmu tanah UCs. Saat
itu, Fali punya gandengan. Ciee. Namanya Fiyu yang dikenal mempunyai gaya
sentrifugal yang sangat minim karena jujur. Fiyu adalah pribadi penyayang dan
dikenal sangat jujur di kalangan cewek
SMAnya dan membuat Fali luluh kepadanya. Mereka sama-sama berdo’a agar lolos di
jalur ini. Betewe, Fiyu mengambil ilmu kimia hayati di Institut Boron. Fiyu
sempat pesimis dan Fali menyemangatinya. Reaksi tersebut irreversibel dan
terjadi berulang kali karena rasa pesimis Fiyu sering muncul. Hari pengumuman
tiba. Sial, Fali tidak lolos di ilmu tanah dan sangat-sangat down karena
sebelumnya ia sangat yakin bisa lolos pada dilmu tersebut. Oh ya, itu
berlangsung sistem darurat down selama hampir satu minggu didalam dirinya
karena kekurangan ion semangat. Di lain pihak, Fiyu sangat bergembira karena
lolos pada dilmu yang diinginkannya. Fiyu menyemangati Fali sebagai orang yang
ada benih pada keduanya. Namun, siklusnya adalah sehari nyemangatin dan sehari
membuat down. Udahlah, mungkin dia udah lolos dan Fali belum lolos sehingga
tetap ceria seorang Fali. Akhirnya, mereka berpisah region untuk belajar
displin ilmunya. Fali memilih Kimia Atom dan Fiyu lolos di Kimia Hayati. Hal
yang ditakutkan adalah kecepatan sentrifugal. Emm tidak apalah ya.
Fali akhirnya masuk orientasi dan berhasil lulus
orientasi di Institut Cobalt. Julukan “siswa” pun ditinggalkannya dan julukan
“mahasiswa” pun kini melekat kepadanya. Praktikum , kuliah dan tugas pun
dilakoni secara rutin. Dan akhirnya, Fali merasa inilah passionnya, ternyata
dalam disiplin ilmu atom, karena ilmu atom sesuai dengan cita-citanya, yaitu
membangun negaranya dengan ilmunya dan menerangi seluruh wilayah negaranya.
Fali sangat bersemangat belajar atom demi ia, keluarga, agama, saudara dan
negara. Semoga Fali dan atom bisa lebih berkarya untuk dunia. Aamiin. Orang tua
dan adek cantiknya (Vimi) yang dulunya
tidak memperbolehkan sekarang mendukung penuh Fali. Tapi, Fiyu meninggalkannya
karena ia menambah kecepatan sentrifugal dengan subjek lain. Tapi juga, tidak
apa-apa karena tidak apa-apa. Slow gan. Hahaha.
Percayalah, rencana Allah swt lebih baik daripada rencana
kita. Allah swt memberikan apa yang kita butuhkan bro. Tidak lolos jalur revolusi
bulan terhadap bumi tidak apa-apa, masih banyak jalur menuju matahari. Jadi
tetap semangat, tetap belajar dan jangan lupa berdo’a bro. Sukses ya
Mohon maaf ini cuma coretan kecil mengenang masa-masa
dahulu dengan carbon dating system.